Jan 26, 2006

Untitled


Tanah pijakmu
Tercipta bekas dalam
Tak selalu kau tinggalkan
Kar’na dalam jejak lima jarimu
Akan lihat
Riak beriak penyejuk langkahmu
Hanya langkah-langkah teratur
Tindih lubang-lubang pekat
Yang pernah kau coba entaskan

Tanah pijakku
Akankah ku terpaku?
Tak menentu atau untuk dirimu
Sedang berkas sinar silau
Coba gugah kerasnya tapak kaki
Untuk menggelar sebentuk jubah
Berhias renda-renda emas
Mungkin kau akan mengenakannya….

Pijakku mungkin air
Menyeret dan lambaian samar
Goda langkahku
Dan sulaman mula
Dalam kipas perubah warna
Tercipta indah......
Diatas tahta berbeludru..
Mahkotaku…bertenggerkah?

Pijakmu tetap tanah
Jejakmu tetap terjarah
Semua perisai....
Sebentuk baju zirah
Berubahlah…..
Tanpa darah dan kau putri perang

Prajurit jelata
Dengan segala hormat sanjung
Sujudlah ditelapak kaki...
Apa yang kau lakukan?
Aku tebak....

Hanya lantai amis perahu ini
Dalam lain tanah basahku
Sebersit bunga tidur
Aku terlentang dalam bunga cerah
Diatas tanah ini...
Sejengkal dari situ kau berdiri
Andai tak ada mimpi buruk..
Berisi tetesan keringat basah
Dalam buntalan bekal
Yang tak lagi sederhana...

Tak akan kulepas tanganmu
Kuhapus debu dibibirmu...
Jangan menangis...
Tetapi terharulah!
Meskipun aku tetap jelata...

No comments: